Metode Amplifikasi:
PCR Fluoresensi Isotermal: Dalam PCR fluoresensi isotermal, amplifikasi DNA terjadi pada suhu konstan. Ini berarti bahwa reaksi berlangsung pada suhu tunggal yang konstan selama seluruh proses.
PCR Waktu Nyata: PCR Waktu Nyata, juga dikenal sebagai PCR kuantitatif (qPCR), menggunakan proses siklus termal. Ini melibatkan beberapa siklus suhu, termasuk langkah denaturasi, anil, dan ekstensi. Siklus suhu ini biasanya dikendalikan oleh mesin thermal cycler.
Pengatur suhu:
PCR Fluoresensi Isotermal: Seperti namanya, PCR fluoresensi isotermal mempertahankan suhu konstan selama reaksi, biasanya sekitar 60-65℃. Hal ini menyederhanakan peralatan yang diperlukan untuk reaksi dibandingkan dengan PCR real-time.
PCR Waktu Nyata: PCR waktu nyata melibatkan siklus termal, di mana suhu diubah berulang kali di antara tingkat yang berbeda (misalnya, denaturasi pada sekitar 95℃, anil pada sekitar 55-65℃, dan ekstensi pada sekitar 72℃). Hal ini memerlukan thermal cycler dengan kontrol suhu yang presisi.
Metode Deteksi:
PCR Fluoresensi Isotermal: Deteksi fluoresensi digunakan pada PCR fluoresensi isotermal dan PCR waktu nyata. Namun, dalam PCR fluoresensi isotermal, sinyal fluoresensi biasanya terdeteksi secara terus menerus tanpa memerlukan perputaran di antara tahapan suhu yang berbeda.
PCR Waktu Nyata: Dalam PCR waktu nyata, sinyal fluoresensi diukur setelah setiap siklus perubahan suhu (biasanya setelah langkah anil/ekstensi). Hal ini memungkinkan pemantauan amplifikasi DNA secara real-time seperti yang terjadi selama proses siklus termal.
Aplikasi:
PCR Fluoresensi Isotermal: Teknik ini cocok untuk aplikasi tertentu, seperti pengujian cepat di tempat perawatan, yang mengutamakan kesederhanaan dan kecepatan. Ini dapat digunakan untuk deteksi kualitatif urutan DNA tertentu.
PCR waktu nyata: PCR waktu nyata banyak digunakan untuk analisis DNA kualitatif dan kuantitatif. Ini sangat sensitif dan memungkinkan pengukuran jumlah awal DNA dalam sampel, sehingga berguna untuk aplikasi seperti analisis ekspresi gen, kuantifikasi viral load, dan genotipe.
Singkatnya, perbedaan utama antara PCR fluoresensi isotermal dan PCR waktu nyata adalah kontrol suhu dan metode amplifikasi. PCR fluoresensi isotermal mempertahankan suhu konstan selama reaksi dan cocok untuk aplikasi yang lebih sederhana dan cepat, sedangkan PCR real-time melibatkan siklus termal dan digunakan untuk berbagai aplikasi analisis DNA kuantitatif dan kualitatif.